0.19

1K 23 14
                                    

haii semua!!!!!

hehe

------





Jeanna mendengar samar-samar suara saat dirinya mulai terbangun, sakit dikepala langsung menyambut membuat dia meringis kecil.

Mata sudah terbuka sempurna, Jeanna sadar ini kamarnya, melirik kekanan gadis itu mendapati Raka dan seorang laki-laki paruh baya yang memakai kemeja dan celana formal bewarna hitam tampak berbincang.

"Dehidrasi dan kelelahan" laki-laki paruh baya itu berbicara, "Hanya butuh istirahat dan usahakan makan dan minum yang cukup, biasanya 1-2 hari pasien butuh waktu untuk penyembuhan."

"Apa ini berbahaya?" tanya Raka panik.

Dokter itu tertawa kecil, "Berbahaya kalau dibiarkan dalam jangka waktu tertentu karena pasti memicu penyakit yang lainnya."

"Kalau dirawat aja bagaimana? kita bisa kerumah sakit sekarang."

"Gak perlu." Jeanna bersuara membuat Raka dan laki-laki itu menoleh bersamaan.

"Biya." panggil Raka, wajah cemasnya terlihat jelas membuat Biya keheranan.

Apa yang terjadi?

"Gue gak mau dirawat, gue gak sakit." ucap Jeanna.

Raka mendengus, "Lo pingsan dikamar mandi dengan muka pucat Biya-"

"Gue cuman kecapekan," balas gadis itu.

"Sepertinya saya harus pamit Raka, jika ada keluhan lagi tolong kabarin saya." sahut Laki-lali tersebut.

Raka menoleh padanya, menunduk sekali, "Terimakasih Dokter."

"Sama-sama," lalu menoleh pada Jeanna sembari tersenyum, "Makan dan istirahat yang cukup Jeanna, lucu sekali melihat seorang Raka panik seperti tadi, saya pamit."

Dokter tersebut keluar, menyisakan Jeanna dan Raka. Pria itu mendekat, duduk disebelah Jeanna yang sudah bersandar dikasurnya. Raka menghela nafas, mengusap kepala Jeanna sejenak.

"Feeling better?"

Jeanna mengangguk, "Maaf ngerepotin."

"No, sorry i'm late."

Jeanna menatap pandangan Raka yang benar-benar menunjukkan kalau pria itu merasa bersalah dan ketulusan. Jeanna membuang muka, tidak dengan Raka yang sibuk memandanginya.

"Jam berapa?" tanya Jeanna basa-basi.

"Around 3 a.m," jawab Raka, "Mau makan apa? nasi goreng seafood?"

"Emang buka jam segini?"

"Anything for you." Raka sejenak mengotak-atik ponsel, sedangkan Jeanna menahan diri untuk tidak salah tingkah.

"Lo ngapain?"

Raka manurunkan ponsel lalu menatap Jeanna, "Ngapain?"

"Lo ngapain kesini?"

"Do u have another question?"

"Ada perlu apa kesini?"

Raka tersenyum, "Ketemu lo."

"Kenapa?"

"Kangen?"

"Beneran kangen?"

"Biya, i told-"

"Gio...udah balik dari swiss?"

Sengaja gadis itu memotong dan mengalihkan pembicaraan, dia tidak ingin mendengar ucapan ngawur dari Raka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

welcome Where stories live. Discover now