0.13

1.7K 28 8
                                    

"Je," panggil Raya, gadis itu masuk kedalam ruangan saat Jeanna baru saja menukar seragam kerja dengan baju casual.

Kedua gadis itu sudah selesai bekerja, dan sekarang waktu-nya untuk pulang. Tapi, setelah ini Jeanna harus menemari Raya karena teman-nya itu berencana membeli kado untuk sepupu-nya yang baru saja lahir.

"Kenapa?" tanya Jeanna heran.

"Lo kenal Diana?"

Jeanna menautkan alis, "Diana?"

"Itu...resepsionis gedung sebelah! yang pernah gue ceritain...soal Pak Erion!"

Jeanna memgingat sejenak, lalu mengangguk pelan, "Ah iya, kenapa dia?"

"Dia nyariin lo," seru Raya, "Dia sekarang diluar nyariin lo!"

"Gue?" Jeanna menunjuk diri-nya sendiri.

Raya mengangguk cepat, "Udah nanti aja bingung-nya, sekarang keluar dulu, temuin tuh cewek gak jelas yang suka ngaku deket sama Pak Erion!"

"Harus banget?" tanya Jeanna malas.

"Iya! gue kepo nih kenapa dia datengin lo!"

Jeanna berdecak malas, dengan langkah gontai Jeanna keluar dari Staff Room. Dan benar saja, seorang gadis cantik tampak berdiri menunggu seseorang.

Diana berdiri dengan ponsel ditangan-nya, dia langsung menurunkan ponsel saat melihat Jeanna keluar. Diana tersenyum menyambut Jeanna yang masih heran kenapa gadis didepan-nya ini harus repot-repot menyebrangi gedung untuk menemui diri-nya.

"Jeanna kan?" tebak Diana ramah.

Jeanna mengangguk saja.

"Gue Diana, udah pasti kenal dong?" kekeh gadis itu.

"Ada apa?"

Diana berdehem, "Gue denger gosip, lo lagi deket ya sama temen-nya Pak Erion? hmm nama-nya Gio?"

Jeanna mendesah malas, "Cuman gosip."

"Nama lo heboh banget di department gue, tapi kayak-nya lo sendiri santai-santai aja walaupun jadi bahan gosipan."

"Lo kesini buat ngomong itu aja?"

"Gue boleh nanya gak? kalau lo lagi deket sama temen-nya Pak Erion otomatis lo kenal secara pribadi sama Pak Erion dong? bener gak?"

Jeanna menatap Diana jengah, "Gue waktu itu gak sengaja ketemu sama temen-nya Er-Pak Erion, gue gak tau kalau dia temen-nya Pak Erion."

"Bukan itu jawaban dari pertanyaan gue."

"Dari jawaban gue harus-nya lo paham."

Diana berdecak, "Lo gak lebih cantik dari gue, dan gue bahkan gak kenal sama lo tapi tiba-tiba lo jadi bahan gosipan yang lain. Lo ngasih apa sama temen-nya Pak Erion-"

"Lo kenapa sih?" kesal Jeanna, kenapa jadi diri-nya yang dihina?

Diana terkekeh, "Gue cuman menyadarkan tempat. Gue gak tau lo punya maksud apa sampai bisa kenal sama Gio Gio itu, inti-nya dimata gue lo itu ngincer Pak Erion, dan berarti lo saingan sama gue."

"Saingan sama lo? gak dulu." balas Jeanna malas.

Jeanna hendak masuk kembali kedalam Staff Room, tapi gerakan tangan-nya terhenti karena Diana lagi-lagi mengeluarkan pernyataan yang membuat-nya kesal.

"Lo jual diri ya?" tanya Diana, nada gadis itu sangat menjengkelkan ditelinga Jeanna, ditambah senyum mengejek terpancar diwajah cantik-nya itu. "Atau...lo cewek bergilir untuk mereka?"

Jeanna melirik tajam pada Diana, "Ngomong apa lo barusan?"

"Lo itu cewek bergilir Jeanna."

"Lo bilang gak kenal gue tapi ngatain gue cewek bergilir?" kekeh Jeanna, "Lo takut kesaing tapi udah ciut duluan? bukan-nya gue gak lebih cantik dari lo?"

welcome Where stories live. Discover now